Suarastra.com – Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) yang berada di kawasan Bundaran Tuah Himba, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ditargetkan mulai difungsikan pada akhir tahun 2025 atau paling lambat pada tahun 2026 mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono.
Pujasera ini dibangun sejak tahun 2024 lalu dan dirancang sebagai wadah untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif lokal. Keberadaannya diharapkan dapat menjadi titik baru dalam perputaran roda ekonomi masyarakat.
“Kita targetkan Pujasera ini bisa difungsikan akhir tahun ini, walau masih ada beberapa kekurangan. Luas wilayah dan keterbatasan anggaran memang jadi tantangan tersendiri,” ujar Wiyono, pada Jumat (04/07/2025).
Ia menambahkan, meski belum sepenuhnya rampung, pemanfaatan area ini tetap akan diprioritaskan agar tidak menimbulkan kesan terbengkalai atau mangkrak.
“Kita upayakan buka secara bertahap, seperti yang kita lakukan pada Taman Tanjong. Kalau terlalu lama dibiarkan, masyarakat bisa salah paham. Maka dari itu kita fungsikan agar bisa segera dinikmati oleh masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri menekankan pentingnya penyiapan struktur organisasi pengelola sebelum Pujasera tersebut dibuka secara resmi. Menurutnya, pengelolaan aset pemerintah tidak bisa disamakan dengan milik swasta yang cenderung lebih fleksibel.
“Kalau ini dikelola swasta, pasti sudah beres. Tapi karena ini milik pemerintah, kita harus pastikan terlebih dahulu siapa yang mengelola. Harus ada organisasi yang disiapkan untuk itu,” kata Aulia.
Ia menilai, tanpa pengelolaan yang jelas, pemanfaatan Pujasera justru bisa menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
“Kalau tiba-tiba dibuka dan pedagang langsung masuk tanpa kejelasan, orang pasti bertanya-tanya. Ini bisa menimbulkan isu yang tidak sehat ke depannya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemkab Kukar menargetkan pembentukan organisasi pengelola aset-aset bernilai ekonomis milik daerah, termasuk Pujasera, dapat segera diselesaikan agar pemanfaatannya bisa berjalan optimal dan transparan.
(ADV/Mii)