Suarastra.com – Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil menjaring 687 warga negara asing (WNA) dalam Operasi Jagratara yang dilaksanakan pada 12 hingga 15 November 2024 di 270 titik di seluruh Indonesia. Operasi ini menjadi salah satu langkah strategis dalam program 100 hari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) yang resmi berdiri sejak Oktober 2024.
Sebanyak 50 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keimigrasian turun langsung dalam operasi ini, dengan pengendalian dan komando terpusat yang dipimpin oleh Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Barron Ichsan, atas instruksi Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar M. Godam.
Kantor Imigrasi Surabaya menjadi unit yang paling banyak menjaring WNA, yakni sebanyak 92 orang, diikuti Kantor Imigrasi Batam dengan 64 orang, dan Kantor Imigrasi Tanjung Priok dengan 48 orang.
“Dari total 687 WNA yang terjaring, 128 di antaranya telah kami tindaklanjuti. Pelanggaran yang ditemukan bervariasi, mulai dari berkegiatan tidak sesuai izin tinggal, hingga masuk dan tinggal secara ilegal di Indonesia,” ungkap Plt Dirjen Imigrasi, Saffar M. Godam.
Ia menambahkan, pelanggaran izin tinggal meliputi berbagai kegiatan, seperti indikasi prostitusi, bekerja sebagai terapis kecantikan, juru masak, berdagang pakaian, rokok elektrik, hingga menjadi mandor proyek.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan bahwa Operasi Jagratara bertujuan untuk memastikan kepatuhan WNA terhadap peraturan keimigrasian di Indonesia.
“Operasi ini semakin relevan dengan meningkatnya jumlah pendatang, terutama di sektor pariwisata dan investasi,” jelasnya.
Sepanjang 2024, Direktorat Jenderal Imigrasi telah melaksanakan tiga kali Operasi Jagratara dengan total lebih dari 3.000 WNA yang terjaring. Plt Dirjen Imigrasi menyatakan bahwa operasi serupa akan terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
“Kami akan terus mewaspadai segala potensi pelanggaran oleh WNA di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan demi menjaga stabilitas nasional dan kepercayaan publik terhadap sistem keimigrasian kita,” tutupnya.